Senin, 26 November 2012

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS SOSIAL


Kita telah mengenal bentuk-bentuk mobilitas sosial. Pertanyaannya sekarang, apa saja faktor yang mendorong dan menghambat terjadinya mobilitas sosial?

1.    Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
a.    Perubahan Kondisi Sosial
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya, misalnya karena masyarakat berubah pandangan menjadi lebih terbuka. Kemajuan teknologi juga dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Selain itu, perubahan stratifikasi baru.
b.    Ekspansi Teritorial (Peluasan Daerah) dan Gerak Populasi
Ekspansi sosial dan perpindahan pendudukmisalnya karena perkembangan kota dan transmigrasi dapatmendorong terjadinya mobilitas sosial.
c.    Komunikasi yang bebas
Komunikasi yang terbatas antaranggota masyarakat akan menghambat mobilitas sosial. Sebaliknya, komunikasi yang bebas dan efektif akan memudarkan semua garis batas antaranggota sosial yang ada di masyarakat. Hal itu akan merangsang terjadinya mobilitas sosial.
d.   Pembagian kerja
Besarnya kemungkinan terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Pembagian kerja berhubungan dengan spesifikasi jenis pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan menuntut keahlian khusus. Semakin spesifik pekerjaan yang ada di masyarakat, semakin sedikit pula kemungkinan individu berpindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Akibatnya semakin kecillah kemungkinan terjadi mobilitas sosial.
e.    Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda
Kelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. Pada pihak lain masyarakat kelas sosial yang lebih tinggi cenderung membatasi tingkat reproduksi dan angka kelahiran. Pada saat itu orang-orang dari tingkat ekonomi dan pendidikan yang lebih rendah memiliki kesempatan untuk banyak bereproduksi dan memperbaiki kualitas keturunan. Dalam situasi seperti itu mobilitas sosial dapat terjadi.
f.     Situasi politik
Kondisi politik suatu negara yang tidak stabil  memungkinkan banyak penduduknya yang mengungsi atau pindah sementara ke negara lain yang lebih aman. Sebagai contoh, ketika di Indonesia terjadi Reformasi, dikhawatirkan kondisi negara kacau balau. Sebagian kecil penduduk Indonesia pindah ke daerah atau negara yang dianggap aman. Contoh lainnya ketika Israel menyerang Lebanon, sebagian besar penduduk Lebanon mengungsi ke negara tetangga untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.

2.    Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Proses perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya tidaklah mudah. Ada beberapa faktor yang penting yang justru menghambat perpindahan tersebut.
a.    Perbedaan rasial dan agama
Mobilitas sosial dapat terhambat karena faktor ras dan agama. Perbedaan ras menimbulkan perbedaan status sosial. Berikut contohnya:
·         Perbedaan tingkat ras yang pernah terjadi di Afrika Selatan. Ras kulit putih berkuasa dan tidak memberi kedempatan ras berkulit hitam berada di pemerintahan sebagai penguasa. Namun, setelah politik Apharteid berakhir, Nelson Mandela dari kalangan kulit hitam menjadi presiden afrika Selatan
·         Sistem kasta di India. Sistem tersebut tidak memungkinkan seseorang yang berasal dari kasta rendah dapat naik ke kasta yang paling tinggi.
·         Dalam agama seseorang tidak dibenarkan dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak  hatinya berpindah agama untuk mencapai status tertentu.
b.    Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka
Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas keatas.  Hal itu terbukti dengan adanya pembatasan keanggotaan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, misalnya jumlah DPR dibatasi hanya 500 orang.
c.    Kelas-kelas sosial
Kelas sosial dapat menjadi subkultur tempat individu berkembang dan mengalami proses sosialisasi. Hal ini menjadi pembatas mobilitas sosial keatas. Misalnya, anak-anak dari kelas ekonomi rendah cenderung hidup dalam lingkungan, nilai dan pola pikir yang umumnya ada dalam masyarakat kelas rendah. Pengaruh sosialisasi yang kuat dari lingkungannya tersebut cenderung mengukuhkan sang anak untuk hidup dengan pola pikir masyarakat kelas rendah.
d.   Kemiskinan
Kemiskinan dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai stastus sosial tertentu. Sebagai contoh, Ahmad memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena kedua orang tuanya tidak bisa membiayai.
e.    ‘      `
Perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk maju. Pria dipandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mudah mengalami gerak sosial daripada wanita. Sebagai contoh, wanita yang hidup di desa yang masih sederhana merasa bahwa perannya hanyalah sebagai ibu rumah tangga. Hal itu dipengaruhi oleh pandangan yang umum ada pada masyarakatnya.

0 komentar:

Posting Komentar